Sabtu, 23 Maret 2013

Tentang Perahu Kertas

Selamat malam blogie,

'Bukan hati yang memilih tapi dipilih'.Itu salah satu kutipan film Perahu Kertas yang sejak beberapa bulan lalu booming dan saya baru menikmati haru biru ceritanya.  Suka sekali ide ceritanya, soundtracknya. suaranya Maudy Ayunda. Suka sekali sosok Keenan, karakter Kugy yang hampir mirip diri. Selalu ingin orang yang mengerti tanpa harus bicara. Selalu bilang tidak apa-apa walaupun memang sebenarnya ada apa-apa. Dan selalu menceritakan alasan di akhir-akhir. Selalu membuat orang menerka dan tidak tahu maunya saya itu apa.

Hey, tapi itu hanya di dongeng. Penulis dapat memilih ujung cerita akan seperti dan bagaimana. Happy ending? atau Sad ending? itu tergantung penulis ingin menyajikan kisah seperti apa. Tetapi hidup? hidup tidak akan pernah bisa memilih. Itu bedanya realita dan dongeng. Yup, tapi saya masih menyukai kisah -kisah fairy tale yang berakhir bahagia walaupun sudah umur kepala dua ini. Masih suka nangis kalo menonton cerita cinta yang tidak berakhir bahagia. Disamping semua itu, ada saja seseorang yang akan selalu mengingatkan saya bahwa itu hanya cerita. hanya sebuah cerita. Bisa-bisaan para penulis untuk membuat pembacanya terbawa dalam alur cerita.

Malam ini cuman ingin tesstimoni tentang cerita perahu kertas. Saya baru tahu ada perahu kertas 1 dan perahu kertas 2. Perahu kertas 1 itu menceritakan awal Keenan dan Kugy bertemu. Tingkah laku Kugy yang sedikit . lebih banyak ektremnya. Agak lebay saat dia memainkan 2 telunjuknya dan menaruhnya diatas kepala layaknya radar. Coba kalo hal itu dipraktekkan dalam dunia nyata. Semua orang akan beranggapan bahwa kita gila! dan ada beberapa komentar miring. bahkan mungkin tawa picisan karena aneh melihat hal tersebut. Itu satu-satunya hal yang ingin saya komentari dalam cerita dan film ini. Selebihnya saya acungkan jempol, karena bisa membuat saya dua kali berlinang airmata. Nah, kalo perahu kertas 2 lebih menceritakan bagaimana Keenan dan Kugy berusaha untuk mengesampingkan hati mereka dan mencoba hidup dengan orang lain dan beranggapan bahwa dengan orang baru akan lebih baik. Dalam film kedua ini, adegan yang paling mengharukan adalah  saat Remy melepas Kugy ditepi pantai. Berjiwa besar sekali sosok pria ini. Sungguh luar biasa! 

Untuk happy endingnya tidak perlu saya puji lagi. Sudah cukup membuat saya lega. Saya memang pendukung kisah-kisah happy ending. hehe. Apalagi saat tahun Kugy sedang mengandung anak Keenan jalan ditepi pantai. Romantisssss..

Ada satu hal lagi yang ingin saya pertanyakan, sebenarnya adakah hubungan darah antara wayan dengan Keenan? Apakah dahulu ibunya Keenan itu pernah memiliki hubungan khusus dengan Wayan ? sehingga melahirkan Keenan? Masih agak tersirat dalam cerita. 
 Mohon para pembaca blog saya adakah yang dapat memberi jawaban atas pertanyaan saya ini? *tsahh.

Sudah cukup saya berkomentar tentang cerita Perahu Kertas 1 dan 2 ini. Saya terkesan dengan Dee (Dewi Lestari) dalam menggambarkan budaya-budaya Bali. Saya salut buat mas Hanung Bramantyo yang dapat menyajikan cerita dibuku ke dalam scene scene film.

Terimakasih para aktor dan aktris yang memerankan karakter luar biasa dalam kisah ini.

Salut!! 

Satu hal lagi, Soundtrack perahu kertas memiliki peran penting dalam kisah saya dengan Doi loh . hehe Iya gak A?

Sudah ya, sudah malam. Belum ada kabar karena si doi lagi nonton pertandingan bla di GBK. 
Cauuu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah mampir di blog saya :)