Kamis, 26 Agustus 2010

BUKA DULU TOPENGMU!!!

Hey siapapun kau! Ini bukan rekayasa, ini nyata dan fakta. Tidak perlu kamu sembunyi dari topeng kemunafikanmu. Tidak perlu kamu menjatuhkan orang lain demi image baikmu. Cukup hanya jadi kamu. Bukan jadi orang lain yang ingin disukai dengan image baikmu. Saya tidak perlu topengmu! Cukup kamu tunjukkan jati diri aslimu. Tanpa topeng kamu lebih baik untukku. Saya senang dipuji?? itu salah, lebih baik dibanting sekeras mungkin agar saya tahu siapa diri saya sebenarnya! tidak perlu kamu merubah opinimu tentang saya dengan hal baik yang selalu kamu ucapkan! saya butuh kritikanmu! saya butuh sesuatu yang dapat memotivasi , bukan sesuatu yang membuat saya terlena dan diam di tempat!

Hey shut up kamu!!! berhenti tertawa dibelakangku! Saya lihat rupamu, dengan wajah merah bertanduk! Siapa kamu?? sisi mana nya saya? saya tidak kenal kamu! sungguh ini bukan saya! ini bukan saya!Stoppp kamu mengajakku jauh dari-Nya. Stoooooopppp!!!!!!!!

Heyyy, hal bodoh apalagi yang kamu lakukan!!!!!???!!!! Oh no, jangan kamu ucapkan itu! ucapkan seseuatu yang ada dihatimu, bukan pemikiran panjang untuk merangkai kata agar tak menyakitkanku! Saya butuh kata pertamamu yang menunjukan kejujuran!

Tolong, saya mohon biarlah tetap jadi kamu, apa adanya kamu, tanpa rekayasa dan topeng busukmu! Hey, iya kamu! Saya? iya kamu!! Saya itu kamu!!!

------Senja yang memerah---- saya marah---

Kamis, 19 Agustus 2010

come back to me - UTADA HIKARU

The rain falls on my windows
And the coldness runs through my soul
And the rain falls, oh the rain falls
I don’t want to be alone

I wish that I could photoshop
All our bad memories
Cause the flashbacks, oh the flashbacks
Won’t leave me alone

If you come back to me
I’ll be all that you need
Baby, come back to me
Let me make up for what happened in the past

Chorus
(Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
Boy you’re one in a million (Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
You’re one in a million
(You’re one in a million)

Lower east side of Manhattan
She goes shopping for new clothes
And she buys this, and she buys that
Just leave her alone
I wish that he would listen to her
Side of the story
It isn’t that bad, it isn’t that bad
And she’s wiser for it now

I admit I cheated (admit I cheated )
Don’t know why I did it (why I did it)
But I do regret it (do regret it)
Nothing I can do or say can change the past

Chorus
(Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
Boy you’re one in a million (Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
You’re one in a million
(You’re one in a million)

Everything I ever did
Heaven knows I’m sorry babe
I was too young to see
You were always there for me
And my curiosity
Got the better of me
Baby take it easy on me
Anything from A to Z
Tell me what you want to be
I open my heart to be
You are more priority
Can’t you see you punished me
More than enough already
Baby take it easy on me

Baby take it easy on me
Baby come back to me
Baby come back to me

Chorus
(Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
Boy you’re one in a million (Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
You’re one in a million
(You’re one in a million)

(Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
Boy you’re one in a million (Come back)
Baby come back to me (Come back)
I’ll be everything you need (Come back)
Baby come back to me (Come back)
You’re one in a million
(One in a million)

La la la la
La la la la la la
La la la la la la
La la la

-_-'

Tuhan, aku nggak tahu bagaimana menyikapi perasaan ini. Berusaha membuangnya malah membuatku semakin ingin menyimpannya. Melupakannya malah membuatku terus mengingatnya. Aku bingung Tuhan. Dan aku sudah dalam kondisi kecewa stadium 4. aku sangat kecewa dari salah satu kaum adam-Mu. Maafkan aku Tuhan yang lancang dan berani membenci kaum itu karena satu orang. Oleh karena itu aku sangat berhati-hati menjaga perasaan ini Tuhan. Aku lelah menunggu Tuhan. Lalu, apa yang harus aku lakukan sebagai perempuan yang seharusnya merasakan cinta?

Tuhan, saat ini aku merasakan ketertarikan. Bagai kutub negatif bertemu dengan kutub positifnya. Saling tarik menarik. Dunia kita memang berbeda Tuhan, aku tahu dia, namun dia tak tahu aku. Haruskah aku lanjutkan perasaan ini tumbuh? Atau haruskah kuacuhkan ? Lagi lagi aku menangis Tuhan karena kaum adam itu. sia-siakah airmata ini kuhabiskan hanya untuk meratapi perasaan yang selalu tak terbalaskan?...

Tuhan, aku hanya ingin dia tahu ... keberadaanku, =(

Jumat, 06 Agustus 2010

LANGIT ITU BIRU

Liburan nggak punya uang, rasanya seperti pisang tanpa kulit. Kalo dibiarkan terbuka terlalu lama pasti akan membusuk. Ya iya gimana gak busuk, nggak ada sesuatu hal yang bermanfaat yang dapat dilakukan. Nggak ada pemasukan untuk masa depan. Gue gampang banget buang-buang uang, padahal nyokap bokap berusaha mencari setengah mati. Dengan gampangnya gue meminta, dan lebih parahnya lagi gue gunakan untuk hal yang nggak berguna sama sekali. Demi sebuah benda yang digunakan untuk mempercantik diri. Oh God, betapa bodohnya gue. Dan sekarang gue malu untuk menadahkan tangan lagi, walaupun mereka orang tua gue, tapi jujur gue malu. 21 tahun mereka ngerawat gue, tentu saja perawatan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Masih bayi, mama udah menyiapkan baju, popok, handuk, makanan bayi. Beranjak sekolah gue butuh buku tulis, tas sekolah, baju seragam, mengawali dunia perkuliahan gue butuh baju baru, tas, alat make-up. Semua itu hanya bisa terbeli dengan yang namanya uang!

Kalo dikumpulin, biaya hidup gue selama 21 tahun bisa membeli gedung sekolah (mungkin...). Gue yakin yang namanya orang tua pasti nggak akan menuntut balas budi, gue yakin mereka ikhlas memberinya. Tapi gue ngerasa malu, selama 21 tahun itu gue udah banyak meminta, dan sekarang masih minta, mau ditaro mana muka gue? ha?

Mereka bilang, gue harus sekolah yang bener, jangan kebanyakan main, lebih memprioritaskan hal yang berguna. Kalo diomongin doang sih rasanya gampang ya, ngelakuinnya yang susah. Seperti setan yang menggoda orang di saat puasa. Pengennya puasa pol dengan ngelakuin hal baik dalam sehari, tapi ada aja godaanya. Entah nafsu pengen marah, nafsu lapar dan haus, nafsu ngomongin orang dan lain-lain yang tentu saja bisa mengurangi nilai puasa. Ya itu, niatnya lebih memprioritaskan hal yang berguna, mau nabung untuk masa depan, eh tiba-tiba ditengah jalan, kegoda pengen beli sesuatu yang nilai nya gak terlalu penting. Akhirnya uang tabungan lari ke tangan orang lain. Niat gue untuk nabung tidak dapat terealisasikan. Malah mungkin, uang yang niatnya mau gue tabung untuk sendiri, menjadi tabungan masa depan untuk orang lain. Yaps, orang itu menjual sesuatu tentu saja untuk mengumpulkan uang kembali, dan uang gue sekarang jatuh ketangannya, semoga penjual itu bisa lebih menggunakan uang dari tangan gue untuk hal yang lebih bermanfaat dari yang gue lakukan.

21 tahun gue masih belum jadi apa-apa. Masih belum punya nama, punya identitas, dan prioritas tinggi. Ibarat tangga, gue masih dianak tangganya. Berharapa jadi sukses itu pasti. Kalo cuma berharap tanpa tindakan tidak ada yang namanya kesuksesan. Untuk sukses perlu usaha, usaha tanpa doa nggak akan ada apa-apanya. Begitupun sebaliknya jangan kebanyakan doa tanpa usaha. Dan boleh mungkin sesekali kita berharap jadi orang yang selalu beruntung. Walaupun kesuksesan itu tidak sebesar yang diharapkan, namun apabila kamu mampu melakukan proses unttuk menuju sukses, itu sudah merupakan kesuksesan yang nilainya tidak dapat diukur dengan apapun. Proses juga merupakan peran penting dalam sebuah kesuksesan. Proses adalah jalan. Dalam sebuah proses, kita bisa nemukan jalan tanjakan, jalan menurun, jalan berkelok, jalan licin, atau mungkin jalan buntu. Tidak apa-apa, itu hal yang alami. Untuk menjadi sukses pasti kita akan menemukan hambatan, anggap saja hambatan itu merupakan tantangan. Tantangan yang dapat dilalui dengan baik akan menimbulkan rasa puas dan akhirnya kita merasa diri kita telah mencapai kesuksesan.

Tenang, selama langit itu masih biru, kita masih punya harapan. Langit yang biru menandakan hari yang cerah. Semoga hari-hari kita selalu diliputi kecerahan. amin.

keep strugle!

Kamis, 29 Juli 2010

C I N T A #3

Pernah ngerasain penasaran banget sama lawan jenis saat pertama ngeliyat lo udha ngerasain suka? gue pernah!

yaps, saat ini gue lagi ngerasain hal itu, pertama kali gue liat dia waktu ada pertandingan futsal dikampus gue. Waktu itu gue dan temen-temen gue iseng nonton, soalnya tim futsal jurusan gue juga ikutan main. Waktu itu jga hujan, jadi gue mutuisn uat nonton agak lebih lama. Gue semangat banget suport temen-temen and kakak kelas yang lagi tanding dilapangan. Sesekali gue bercanda sama temen gue sambil teriakan. Tiba-tiba gue ngeliyat dia, cowok dengan nomor punggung 9. Nggak tau kenapa mata gue gak bisa berhenti mandang dia. Dia lari ke arah gawang lawan gue ikutin, dia lari ke samping kiri depan belakang. Wah pokoknya gue ngerasain "love at first sight" (bahasa kerennya sih gitu). Gue gak kenal sama sekali dengan dia. Tau naman nggak, tau temen-temnnya juga nggak. Gue buta identitas banget saat itu. Yang gue tahu, dia anak fakultas disamping fakultas gue.

Beberapa bulan kemudian, gue kenalan sama salah satu cowok anak fakultas itu, sebenarnya sih dia lebih tertarik kenalan sama temen gue. Tapi gue ngerasa beruntung aja akhirnya gue bisa ngorek informasi dari cowok itu. Dia ngasih tau nama nya. Inisialnya G. Menurut logue freak banget gak sih? tertarik sama orang yang belum pernah kita kenal sebelumnya???

Gue bertindak lebih jauh, nyari informasi lain lewat jejaring pertemanan. Gue inget banget mukanya, gue inget semua tentang dia, jadi gampang buat gue ngenalin dia lewat potonya. Akhirnya gue nemuin namanya di jejaring sosial itu. Gue add lah. beberapa hari kemudian dia udah confirm langsung. Pas gue buka, ternyata dia udah punya cewek. Kecewa banget gue, sedih, ngerasa jadi orang paling bodoh banget saat itu. Tapi ngelupain dia gak sesulit ngelupain "first love" gue. Gue pasrah. dan gue bisa ngelupain itu semua.

Beberapa hari yang lalu, gue iseng buka-buka fb nya dia lagi. Pas gue buka info tentang dia, statusnya udah berubah jadi single. Gak tau musti gimana, seneng diatas penderitaan orang lain kan gak boleh. hehehe. tapi gue seneng aja. Karena udah lama penasaran gue nekat sok-sok komen distatusnya. Langsung dibales, kayaknya dia online saat itu...

dan sekarang masih berlanjut, tunggu cerita saya berikutnya...

(udah dulu ya ada urusan sebentar,,,)

Senin, 19 Juli 2010

C I N T A #2

Tadinya gak mau curhat banyak sama cowok ini, tapi karena ketidaksengajaan jadi keterusan. Lebih banyak dia yang cerita sih dibanding gue. Sebut saja dia w. Sempet satu sekolah, padahal mah dulu gak deket-deket banget, karena sering ngumpul semenjak kuliah akhirnya si-w dan gue jadi deket. waktu itu, pulang dari kumpul gue di anter w pulang ..

dimotor :::

si-w : "Hmm.. lo lagi deket sama siapa put sekarang?"

--dalam hati gue nyahut, ya sama elo lah, kan dihadapan gue adanya elo! (gariiinnnng...)--

gue :"Lagi gak deket sama siapa2, ada sih. Ah, tapi gak penting"

si-w :"Kok gak penting sih? anak mana? hmm.. kalo gue sih ada nih.."

--et dah, perasaan gue kagak nanya dah, nih orang nyeletuk aje--

gue :"Owyea? siapa? cerita dong ke gue.."

si-w :" iya nih, temen kantor gue"

gue :"Wah, bagus tuh, satuu kantor lebih sering ketemu nih.. udah pdkt berapa lama w?"

si-w :"Lumayan lama, tapi gue sama dia gak jadian"

gue :"Jadi apa dong? HTS-an?

si-w :"bukaan.. lebih dari sekedar HTS-an tapi bukan pacaran"

--ampun deh, makin bikin penasaran aja nih anak dah--

gue :"terus apa dong?"

si-w : "dia udah puya cowok put, tapi gue sayang sama dia. dan dia juga lebih nyaman sama gue. makanya sekarang gue ama dia jalanin aja kayak air mengalir."

--gue bilang sih ini bukan air mengalir, melainkan bermain bara api--

gue :"nah loh, jadi lo selingkuhannya dia?"

si-w :"bisa dibilang sih gitu ..."


percakapan gue dan w terhenti karena gue sudah sampai di depan rumah. sempet beberapa kali terpikir percakapan gue dan w waktu dimotor. ternyata kalo dipikir-pikir, posisi w itu gak ngenakin banget. Mungkin kita sering liat atau sering denger darri posisi yang diselingkuhin tapi jarang kita denger dari posisi yang melakukan perselingkuhan. waktu beberapa hari gue ketemu w lagi, dia cerita bahwa dia sekarang rela di pukul sama pacar si cewek itu, tapi dia gak rela kalo cewek itu dipukul pacarnya. Katanya, sakitnya akan lebih sakit kalo si cewek disakitin.

ampun deh, cinta sebegitu membutakan mata hati kah?? Ya mungkin kita gak buta, tapi kadang jauh dibawah alam sadar kita, mata hati ini yang udah buta. Sebenernya posisi w salah banget. Tapi gue gak bisa nge-judge dia macem-macem. Namanya perasaan kan gak bisa disalahin. Disni, tetep gue masih jadi pendengar yang baik. Takut ngasih saran yang salah, jadi gue masih gak ngebela siapa-siapa. Posisi gue netral. Lagi pula kann gue cuma denger cerita dari si w belum dari si cewek dan cowoknya itu (lagian gue gak mau ikut campur terlalu jauhlah..).

Sepandai-pandainya tupai melompat pasti dia akan jatuh juga, begitulah kata pepatah. Suatu hari nanti w akan ketahuan tapi entah kapan. tapi dia sempet bilang bahwa dia siap kalopun si cowok tau. dan kalo emang si cewek lebih milih cowok itu, w rela, begitu katanya sama gue beberapa hari yang lalu. Disini sih yang gue salut, sayang-nya si w kayaknya tulus. Cinta tanpa harus memiliki. Si w yang kebaikan atau emang dia gak ada pilihan buat nyari cewek lain? menurut gue dia gak jelek-jelek banget ah! keren, baik, sebagai temen sih perhatian. tapi yasudahlah, gue cuma mau sharing aja. Kali aja pembaca blog gue ada yang mengalami hal yang sama dengan w.

.......

Minggu, 18 Juli 2010

C I N T A #1

Bicara cinta emang gak ada habisnya. Cinta monyet -- kambing -- dinosaurus -- kelabang (what? apa-apan dah ini? kenapa jadi cinta-cintaan binatang!). Oiya mau ucapin congrats dulu buat temen satu angkatan gue inisial S dan M. Wah, cukup fenomenal juga mereka jadian. Gak usah dibahas gimana mereka jadian, karena gue pun gak tau pastinya. Yang jelas gue ikut seneng.

Ada lagi, temen gue yang lagi gelisah-gelisah gak jelas karena hubungannya lagi complicated banget. Susah di jelasin katanya. Tetapi ngeliyat tingkahnya tiap hari yang amburadul, mata bengkak, rambut acak-acakan (udah kayak orang kagak di urus!) Ya jelas aja, rang yang ngurus lagi marahan. hehe. Gak usah dibahas kenapa mereka marahan, karena gue juga gak tau cerita pastinya. Yang jelas gue turut prihatin.

Nah, ada lagi nih yang no longer relationship a.k putus! kalo udah putus, ada temen gue lebih uring-uringan dari yang complicated. Bisa gak mandi, gak sisiran, diem doang di kamar, hampir bunuh diri (weitz, kalo yang ini sih, enggak deng..). tapi emang ada sih faktanya di berita, waktu itu gue sempet nonton, "gara-gara putus cinta seorang siswi ditemukan tewas sehabis menyanyat urat nadinya dengan pisau". It's real! itu realita...Kalo lagi putus cinta temen gue bisa curhat 2 hari 2 malem ditelpon. Let's check it out ..

si-x : (sambil nangis) "gue sebel banget sama dia, gue benci banget sama dia! dia gak tau apa perasaan gue? lo bayangin put, 2 tahun! 2 tahuun kita pacaran tapi dia gampang banget pindah hati ke cewek lain!!"

--gue sambil ngunyah crackers mikir, yaiyalah dia gak bisa liat perasaan lo, perasaan kan abstrak! tapi gue gak mungkin bilang gitukan?--

gue : "Duh ya ampun yang sabar ya. Ya lo harus move-on lah, dia bisa dapetin yang lain, lo juga pasti bisa dapetin yang lain."

si-x : "tapi gak segampang itu put, (sroootttt... tiba-tiba gue denger, kayaknya dia nyedot ingus,mungkin saking deresnya). 2 tahun tuh bukan waktu yang bentar, kemana-mana kita selalu bareng, makan, jalan-jalan, nonton, main, semuanya barengan deh. Kalo gak ada dia gue hampa banget. nanti kalo gak ada dia sapa yang jemput gue dikampus?"

--krekzz.. (ngunyah).. gue mikir, cowok lo tuh sebenernya pacar apa tukang ojek sih? situasi kayak gini, gak mungkin juga gue nyeletuk begituan--

gue : "Girls, lo tuh addicted banget sama dia, lo harus bisa tanpa dia. Lo tuh hebat walau tanpa dia."

..................

Yaa itulah sepenggal percakapan gue ditelpon dengan temen gue yang baru putus cinta. Disitu gue gampang banget nasehatin orang, gampang banget bilang ini-itu yang gue sendiri gak tau efeknya apa buat temen gue. Jujur, sering banget temen-temen gue curhat masalah beginian, tapi ya itu, gue cuman bisa bilang sabar. Palingan gue kasih motivasi sedikit biar temen gue gak down-down amat. Karena gue bukan pakar cinta. Gue cuman pendengar yang baik kala kejadian itu menimpa temen gue.

Kadang kita mikir, kok lebay banget sih putus cinta ampe segitunya! Disisi lain, ada yang bilang, coba lo menempatkan posisi di posisi orang-orang yang putus cinta. Mungkin kita akan merasakan hal yang serupa. Bener juga sih, kita nge-gampangin suatu masalah karena kita tidak mengalaminya.

Bicara cinta emang gak ada habisnya, kalo udah putus, main benci-bencian. Awal jadian, masih bilang sayang-sayangan. Lucu juga sih kalo ngebayangin, yang tadinya elus-elusan rambut jadi main jambak-jambakan kalo marahan. hehe. Gue gak ada maksud apa-apa nulis gini, ini cuman guyonan doang, kalo ada yang kesinggung gue minta maaf. Namanya juga manusia, punya banyak khilaf. Nah, kalo gitu mending sayang sama pacar sewajarnya aja kali ya. Biar pada akhirnya gak berujung pada kebencian. Kata orang tua sih, nyari pacar yang bisa memotivasi diri. Yang tadinya jarang mandi, jadi lebih rajin mandi. Yang tadinya males bersih-bersih jadi lebih suka bersih-bersih. Yang tadinya gak mau belajar, jadi rutin belajar. Toh itu lebih baik bukan? semoga aja gue juga bisa kayak gitu. amin. Tapi yang jelas, jangan terlalu ketergantungan sama si pacar, bisa-bisa pas putus nanti, kita jadi orang yang gak bisa apa-apa tanpa dia. Bahaya ntu mah. Nanti jadi balik lagi ke kebiasaan negatif, malah bisa-bisa semakin parah.

-semoga temen gue yang baru jadian, awet sampe meried, sampe kakek nenek-
-semoga temen gue yang lagi complicated bisa rujuk lagi sama pasangannya, enggak ambek-ambekan lagi-
-semoga temen gue yang lagi putus cinta, bisa move-on, dapet yang baru and lebih baik dari sebelumnya-

semoga gue juga dapet yang terbaik. amin. amin. amin.

goodluck guys!
keep smiling =)

Kamu sang bintang utama

Beberapa hari yang lalu, tepatnya semester ini. Gue diminta sama salah satu dosen matakuliah pilihan untuk buat film, Lebih tepatnya film kesehatan. Berhubung tugas UAS, makanya kelompok gue semangat banget untuk menyelesaikan film itu. Awalnya banyak banget kendala yang kita hadapi. Mulai dari cuaca yang gak mendukung, salah satu personil kelompok yang sakit, sampai masalah tempat syuting yang nge-bingungin. Tapi akhirnya film itu dapat kami rampungkan tepat waktu. Waktu bikin film itu, gue sempet membayangkan sulitnya menjadi aktor dan aktris. Gue salut banget sama mereka-mereka yang sering tampil di film-film layar lebar. Jangankan bintang film, bintang sinetron stripping aja udah luar biasa. kenapa luar biasa? mereka bisa berakting sempurna, melawan mood yang buruk untuk menghadapi sebuah tuntutan itu memang sulit. Pada saat seorang aktor sedang mengalami ke-bete-an, tapi dia dituntut untuk berakting senang, otomatis ia akan tetap melakukan peran yang diarahkan oleh sutradara. Menurut gue itu hal yang luar biasa.

Memang sih semua profesi punya kelebihan dan kelemahan. Semua yang hidup didunia juga mempunyai keterbatasan. Tapi ya itulah, jika dilihat dari dua sisi yang berbeda, hidup yang kita jalani ini emang ada gampang dan susahnya. Semua kondisi yang kita hadapi punya risiko yang berbeda-beda. Beberapa orang berlomba-lomba mengadu peran untuk menjadi bintang utama dalam sebuah film atau sinetron. Sama halnya dengan gue, hampir semua orang ingin menjadi sorotan, ingin menjadi pusat perhatian. Tentu saja pusat perhatian yang mempunyai citra positif. Ada beberapa yang mencoba mendekati sang produser maupun sutradara untuk dapat memegang sang peran utama.

Sebenarnya, tanpa kita sadari, kita telah menjadi bintang utama dalam kehidupan kita sendiri. Tuhan lah yang menjadi Sutradara sekaligus produsernya. seperti lagunya nicky astria yang berjduul 'panggung sandiwara' .
"dunia ini panggung sandiwara...." memang benar adanya, dunia ini hanyalah panggung sandiwara dimana manusia yang memainkan perannya. Bak sebuah film dalam kehidupan, kita juga mengenal peran antagonis dan peran baik. Manusia yang memiliki peran antagonis memiliki sifat yang mudah marah, gampang iri dan dengki, berpikir negatif, bahkan bisa menyakiti lawan mainnya. Sedangkan manusia yang memiliki peran baik dikenal penyabar, tawakkal, pengertian, dan mengalah pada sang peran antagonis. Hidup kita begitulah adanya bukan??

Seperti manusia yang ingin menjadi bintang utama dalam sebuah film, kita akan mendekati sang sutradara, mengambil hati dan sebagainya, begitu juga dengan dunia, untuk disayang oleh sang khalik tentu kita harus menarik perhatiannya dengan menjalani kewajiban dan menjauhi larangan. Bagi mereka yang tidak dapat melakukan hal tersebut maka Tuhan juga memiliki pertimbangan sendiri untuk tidak memilih mereka. Maka berlomba-lombalah kita dalam mengambil hati Allah swt, tentu saja dengan keikhlasan dan murni menjalankannya sebagai manusia yang merindukan kasih sayang Tuhan.

Gue cuman ingin berbagi bahwa sebenarnya kita bisa menciptakan dan memilih citra sendiri dalam kehidupan kita. Mau jadi seseorang yang memiliki peran antagonis ataupun seseorang yang memiliki peran baik? Gue juga sedang memotivasi diri untuk memperebutkan gelar aktris terbaik dalam life award di akhir dunia nanti ..

semangat juga ya kawan. Do the best. And move on..

Rabu, 14 Juli 2010

Menjelang 21 tahun

Detik-detik melangkah menuju angka 21. Tanggal 21 dan umur 21 tahun. 21 merupakan angka favorit gue. karena gue lahir pada tanggal itu. 21 memberikan harapan bagi gue untuk tumbuh dan berkembang. Tentu saja atas izin Tuhan gue bisa menikmati indahnya dunia. 21 bukan sembarang angka menurut gue, Bagi gue, filosofi 21 itu ialah dimana 2 orang yang saling bertemu menjadi 1. Selain itu, 2 perbedaan (harta, akhlak, perilaku, sifat) membaur menjadi satu. 2 pemikiran yang mempunyai tujuan yang satu. angka 21 merupakan angka perdamaian, angka persatuan. maakaanya gue suka banget angka itu. Dan sekarang gue akan menjelang 21 tahun pada tanggal 21 nanti.

Oh, God semoga gue masih diberi waktu dan diizinkan untuk tinggal lebih lama dibumi -Mu. sebenarnya bersyukur banget pada detik ini gue masih bisa bernafas, gue masih bisa mikir apa yang mau gue tulis diblog ini. Berbagi cerita dan pengalaman dengan teman-teman sejawat juga sahabat. Gue bersyukur dilahirkan dari rahim seorang ibu yang luar biasa hebat (ibu kalian tentu saja juga hebat). Dibesarkan ditengah keluarga yang ramah walaupun kadang suka egois dan cuek-cuekan. Dibimbing oleh orang tua yang super dahsyat sabar dan baiknya. Sebenarnya beribu-ribu ucapan syukur gue mau ngucapin, Alhamdulillahirobbilalamin...

Menjelang 21 tahun ini, gue banyak berpikir. apa sih yang udah gue lakuin? dulu, gue pikir 20 adalah umur dimana orang sudah dapat dikatakan dewasa karena sudah memasuki kepala dua. ternyata prakiraan gue salah, diumur 20 tahun ini gue belum jadi apa-apa. Masih jadi mahasiswa semester 6 yang suka leha-leha, malas, masih mudah emosian, dan susah mengontrol mood. Disis lain, guee banyak belajar diumur 20-an ini. Belajar masak, belajar untuk bisa sabar ngadepin pertengkaran, belajar jadi orang yang tepat janji, belajar perhatian dan peka dengan orang lain, belajar banyak memberi daripada menerima, belajar untuk patuh sama orangtua, belajar lebih giat dalam matkul, dan lain-lain yang gak bisa gue sebutin satu persatu. yang jelas gue banyak belajar diumur 20-an ini.

Barusan, gue memperhatikan rambut yang memutih disela-sela rambut hitamnya. Rambut putih itu lebih dominan dibandingkan yang hitam. Dan itu menandakan bokap gue udah memasuki usia lanjut bukan? dan mungkin banyak yang beliau pikirkan. Tapi sampai sekarang pikiran gue masih terlalu kerdil untuk menghadapi hidup. Takdir siapa yang tahu. Mungkin gue akan kehilangan orang-orang yang gue sayangin. itu pasti, karena semua makhluk hidup akan kembali pada sang khalik. sejujurnya gue gak mau telat menyadari dan merasakan penyesalan diakhir, tapi gue sadari gue hanya manusia yang biasa yang kadang khilaf, kadang belagu dan banyak sok tau. Gue ingin sebelum orang-orang yang gue sayang itu pergi, gue ingin nge-bahagiain mereka. Tentu saja bahagia dunia-akhirat. Tuhan, tolong jangan dulu Kau panggil mereka dari sisi-ku. Berikan aku waktu untuk membahagiaan orang-orang yang kusayang. Izinkan lebih lama untuk kutinggal bersama mereka.

Kadang suatu kesalahan besar dapat dengan mudah ditimpa dengan kebahagian yang hanya sedikit, itu bagi orang-orang yang bersyukur. Begitupun sebaliknya, kebahagiaan yang besar akan dengan mudahnya menghilang karena suatu kesalahan kecil. Semoga gue bisa memeberikan kebahagiaan yang hanya sedikit untuk kesalahan gue yang besar. Doa gue untuk tahun berikutnya, bukan lagi meminta untuk punya cowok tampan, melainkan mendapatkan jodoh yang tampan (tetep), baik pengertian, sabar, dan tentu saja dapat membawa gue ke jalan yang dirahmatin Allah, selain itu gue gak akan meminta lagi kekayaan yang banyak melainkan rezeki yang halal, bukan lagi keepintaran melainkan ide brilian yang membawa pada kerendahan hati, bukan lagi kejayaan dan kemakmuran melainkan sikap toleransi dan memahami satu sama lain, bukan teman yang mendukung disetiap keputusan melainkan teman/sahabat yang mampu mengingatkan dan menentang dikala gue berbuat salah, dan semoga gue lebih banyak diberikeberkahan dalam menjalankan kehidupan dimasa yang akan datang.

Untuk 21 tahun kehidupan gue nanti, semoga lebih banyak bakat yang dapat gue explore dan nggak lagi menghindar dari masalah.

amin ..

selamat datang 21 tahun- i wish i could be a real girl !!

JULY's COMING ..

Alohaaaa... . . . . . .
Holaaa. . . . . . .. . .
Aholaaa. . . . .. . . .

Lama tak posting diblog ini, gue rindu banget sharing and ngetik di box ini. Hmm.. sebelumnya mau ngucpin syukur dulu deh, alhamduulillah uas dan tugas gue disemster 6 ini udah kelar .. wahh senengnya, tapi ada satu matkul yg emang udah bisa gue prediksiin dari awal bakal Her-- yaitu genetika populasi . huft. Gak heran, katanya menurut kabar burung, satu angkatan dikampus gue ngulang matkul ini. Ajegilee kan?? rekor baru tuh, satu angkatan gak ada yang mudeng! hahaha, tapi yasudahlah toh kita remedi bareng-bareng. hehehe..

Sebulan yang lalu, gue masih sibuk banget ngetak-ngetik tugas ampe ni jari pada melentik gara-gara saking seringnya ngetik. bikin Paper-lah, bikin laporan-lah, makalah-lah, and everything yang berbau tugas!! Lebih parahnya lagi, tugas digabung sama UAS, gimana gak kacau tuh otak. Pikiran kebagi dua antara ngerjain tugas ama tuntutan belajar buat UAS. Gue yakin, hampir semua mahasiswa belajar, megang slide, buka-buka catetan pasti menjelang hari-H. Yaa sama halnya dengan gue, kalo gak ada tuntutan UAS, gue juga gak bakal nyentuh tuh slide yang udah numpuk di meja beljar gue. Gue punya meja belajar juga sering dianggurin. heheh.. yang penting punyakan?!

Disamping itu semua, gue sedikit sedih. Ada senengnya juga sih, Akhirnya adik gue yang berinisial D merasakan yang namanya bangku kuliah. Taapi, dia nge-kos dibogor. Dan gue ditinggalin. Sedih, kenapa gue sedih? pertama, dia adik perempuan gue yang tiap kali gue bete pasti pelampiasannya dia..hehe Gak deng, yang jelas gue sayang banget sama dia kok. Sedih soalnya gue gak bisa curhat-curhatan lagi, sedih kalo gue malem-malem takut tidur sendiri gak ada yang bisa nemenin gue bobo, sedih soalnya gak ada yang ribut-ribut and adu mulut dirumah. Rumah jadi nambah sepi. Tapi disamping kesedihan gue terselip hikmah loh. Akhirnya gue jadi bisa deket sama adik yang cowok. Biasanya gue paling sering berantem sama dia, berhubung dirumah gue cuman ama nyokap-bokap and dia doang, yaa mau gak mau sayang gue gak kebagi-bagi. kasih sayang gue beri 100% buat dia dah, contohnya barusan nih, gue bantuin dia nyampulin buku (tumbeeennn..). Udah lama gak nyampul buku, jadi rada canggung juga euy.

Oiya, belakangan ini gue juga jadi demen banget yang namanya masak. Beberapa hari yang lalu, berhubung gue anak jurusan gizi. Matkul gue gak jauh dari yang namanya makanan! Yeaps Sabtu kemarin ada ujian praktikum masak. Temen-temen SMA gue aneh ngedenger yg namanya ujian 'masak'. Mo masak aja kok pake ujian? kata mereka. Mungkin gak familiar ditelinga mereka. Paling yang sering didengerkan ujian praktikum biokimia, mikrobiologi, dll. Tapi ni guee harus masak dengan takaran yang sesuai dengan apa yang telah dihitung kandungan gizi sebelumya. emang sih masakan gue gak se-sexy and se-enak farah quin, yang penting gue udah bisa yang namanya bikin tumis kangkung, tempe balado, bakwan jagung, tumis sawi, sayur sop, bayem, udang balado, dll yang tadinya gue ogah banget yang namanya masak-memasak. dulu mah yang penting tinggal makan. kenyang. hehe

Terus, kemaren gue baru aja ngilangin gelang si D. Padahal gue dah ijin tuk pinjem tuh gelang. Gue heran aja kok bisa gelang itu copot aja dari tangan gue?! Padahal hari-hari sebelumnya gue make tuh gelang baik-baik aja kok. Gue ngerasa bersalah banget sama si D. Dengan keberanian gue sms dia yang lagi dibogor. Gue bilang gelang itu kejebur comberan (gak mungkin juga sih, ntar disangka arena bermain gue dicomberan lagi, ato gak gue mao beralasan kalo gelang itu dicuri. ini lebih gak masuk akal lagi, gelang cuman bermodalkan benang warna-warni yang udah agak buluk masa pencuri masih berminat!) akhirnya gue jujur kalo gelang itu lepas gitu aja dari tangan gue. Si D gak bales-bales sms gue, gue rasa dia marah. Waduh kacau kalopun gue beliin pastii gak mungkin se-persis yang asli. Dia beli juga dimoment-moment langka. Yang diadain setahun sekali. Matilah awak! akhirnya D bales sms gue, gak disanggka ternyata balesnya gini "mba lo gak usah ganti gelang gue, tadinya gelang itu buat R (mantannya) tapi ternyata gak jadi dikasih yaudah kalo udah ilang mah ya syukur... itu balesan sms dia, antara kaget seneng and kaget tetep merasa bersalah. Gue takutnya dia ngomong gitu cuman dimulut aja, padahal dalam hatinya dia kesel banget sama gue. (kan hati orang sapa yang tahu!). Tap gue masih tetep bernit gantiin kok. Tetep ajalah gelang itu pasti pernah jadi sesuatu yang berarti karena udah diniatin buat dikasih keorang yang disayang.

Sebenernya masih banyak cerita sih, tapi gue capek, lanjut kapan-kapan lagi ya temen-temen. yang jelas July's coming!!!

happy holiday - - - =))
salam sayang--puput muachhh..

Selasa, 18 Mei 2010

Bosan Aku Dengan Penat, dan enyah saja kau Pekat !!

Senin, 17 Mei 2010

Bogor - Teras Aer

Sebenernya ceritanya udah lama nih, tapi karena lagi demen posting, dishare aja deh. Waktu itutanggal 2 oktober 2009. Kebetulan si avav (sahabat SMP gue) balik dari Arab. Hmm.. melepas kangen, si zahra ngajak hang-out bareng! Pengen ke luar kota, tapi yang deket-deket ajah. Triing, munculah ide ke bogor. Yaa dari depok palingan cuman 1 jam kalo gak macet and lewat tol. Ngaciiiirrr aja tuh kita berempat (gue, avav, zahra, and paulpah) tanpa afin and jupa (waktu itu mereka masih dijogja), udah rada sedikit mendung sih, tapi kita nikmatin aja deh.

Niatnya di bogor mau ngunjungin seorang teman lama, eh tuh orang malah balik ke depok. Jadinya kita nggak ketemu deh. Menjelang siang, perut udah kroncongan berdendang dangdut, kriuk-kriuk. Tanda LAPAR ! Eits, tapi sebelumnya kita makin es durian dulu tuh di taman jl.air mancur deket makaroni panggang. Tetep ajalah, karena badan kita big-big kecuali paul. Semua makanan itu hanya selingan. hehe.

Akhirnya, kita nanya-nanya rumah makan yang enak and makananya lumayan enaklah. Kita teleponlah temen lama yang lagi pulang ke depok (kebetulan dia anak ipb, jadi pasti taulah tempat-tempat makan enak dibogor..) Dia rekomendasiin banyak tempat, tapi yang paling banget-banget di ceritain tuh Rumah makan "teras aer" tepatnya di jalan tajur. Karena gak tau tempatnya, kita nyuruh dia buat mandu, tentunya via handphone. Pake acara nanya-nanya dulu, beli gorengan dulu, ketemu orang ganteng dulu (eits .. ini gak masuk cerita..haha).

Akhirnya, 15 menit, nyampe juga di tempat yang dituju. Agak masuk ke dalam gitu tempatnya, ternyata disitu ada are pemancingannya. Buat keluarga makan-makan pas banget tuh tempat. Enak sih tempatnya banyak pohonan (secara dijakarta jarangkan..). Harga makanannya juga terjangkau. Rp 20.000 udah bisa pesen ayam Ayam bakar plus jus jeruk. Lumayanlah ..
Tempat itu penuh area hijau, yang dateng pada sipit-sipit matanya, kebanyakan emang bawa keluarganya, dari nenek, sampe cucunya pada dibawa semua kali.

yaaa pokoknya itu sekilas cerita saya. Sebelumpulang tentunya narsis-narsis dulu dong kita ..








alamat : Jl. raya Tajur, bogor, letaknya sebelah kiri dari terminal baranangsiang.
Selamat wisata kuliner

This is my hobby

Sejak kapan ya gue demen banget gambar? kayaknya sejak TK deh. haha udah suka gambar-gambar ala bocah. gue rasa semua orang juga punya bakat gambar, buktinya sejak TK ajah kita udah diajarin gambar sama bu guru. Yang gue inget, pertama kali gue gambar waktu itu ialah gambar orang-orangan. paling suka gambar orang pake baju pesta alias baju pengantin. (Masa masih kecil gue udah ngebeti mao merid ? ) haha. Tapi yaa emang begitu kenyataannya. Kalo dulu masih kaku banget, mulai beranjak gede, iseng-iseng suka niruin tokoh kartun. Objek yang paling sering gue gambar ialah sosok cewek. kalo cowok rada susah karna gue gak tau seluk beluknya. Gak bisa macho-nya! haha. Sebenarnya, keluarga gue gak ada yang keturunan seniman. tapi ini hanya sekedar hobi kok. Cuman kalo gue perhatiin, dari sepupu gue yang lain, kebanyakan pada kreatif-kreatif. Yaa..ini salah satu kelebihan mungkin Yang dikasih Allah ke gue dan adek, dan juga sepupu gue yang lain. yang jelas, kalo ada waktu senggang, gue suka banget iseng-iseng gambar. Mungkin orang lain bisa melakukan lebih keren dari ini.


mari kita lihat yaa..








Minggu, 16 Mei 2010

All the things!

Sudah 2 tahun belakangan ini gue demen banget koleksi dvd film. Walaupun bajakan, tapi kualitas gak kalah menarik dengan yang asli. Maklum anak kuliahan hanya mampu beli yg beginian. Kadang suka minjem temen, tapi kurang seru. Nggak bisa ditonton berulang-ulang. My favorite film ber-genre drama-romance dan drama-komedi. Semua Film-film itu gue simpan dalam kotak berbungkus kado. Gue demen banget nonton, demen nangis sendirian, demen berkhayal (freak banget gak sih gue?) hahahahaha..

yang jelas, film-film itu ngajarin gue sedikit tentang hidup. Lagipula gue gak asal beli film. Gue lebih suka film yang bermakna kehidupan, yang pasti ada bumbu percintaan sedikit. Gak serulah kalo gak ada cinta-cintaanya. hehe.

Dibawah ini beberapa koleksi film gue diantaranya "high school musical" "sisterhood and the travelling pants" "iron man" dan lain lain .. bisa liyat nih disini ..



Selain drama barat, gue suka banget film korea. Favorite film korea yang gue punya yaitu "Sophie revenge" . Karena didalam film itu ada peter hoo! haha bukan deng, karena banyak animasi di film itu.. Wah pokoknya seru deh.




Maaf ya agak sedikit pamer! sebenernya gue bukan pendukung bajakan! tapi realitanya memang seperti itu. Rata-rata masyarakat mencari barang yang berkualitas tinggi d4engan harga seminimal mungkin. Ya gak? Abis gue bingung mao koleksi apaan udah gede gini ! hihi. Ya paling nggak gue bakal simpen film-film itu. Entar kalo udah tau palingan udah bulukan tuh pilem.

-selamat mengkoleksi-

Kamis, 13 Mei 2010

untitled

"Bukankah kaca mata yang telah usang seharusnya diganti dengan yang baru?..."
"Tapi bukan berarti, kaca mata yang telah usang itu harus dibuang bukan ?! kamu bisa menyimpannya di dalam kotaknya kembali."

Aku gak tahu apa yang harus ku tulis disini, terlalu sulit untuk mengungkapkannya. Tetapi lebih baik aku menulisnya dibandingkan aku menyimpannya didalam otak. Mengapa aku membicarakan kaca mata usang ?

heyyy..lihatlah disekeliling kita! Kamu pernah menemukan seseorang yang sangat mencintai oranglain walaupun orang yang dicintainya itu telah tiada? jikalau hanya sekedar pergi meninggalkan untuk bersama orang lain lagi itu akan lebih baik dibandingkan ditinggalkan untuk selamanya bukan ? Lihatlah orang itu, ia tidak mau berbicara, ia tidak mau keluar, dan ia tidak mau bergerak sama sekali. Ia bahkan menyatakan dirinya telah ikut mati bersama orang yang dicintainya? sungguh keadaan yang tidak wajar. Tetapi jika aku berada diposisinya, aku akan melakukan hal yang sama. Diam ditempat dan tak akan bergerak. Tidak ingin membuka hati walaupun orang-orang disekitar meyakinkan bahwa banyak yang rela memberikan cintanya.

(aku terdiam sejenak ...)

Tetapi tidakkah alangkah lebih baiknya kalo kita memandang ke depan ? Bukan menoleh ke masa lalu yang kelam! Masa lalu ialah dimana kita belajar untuk menjadi sesuatu hal yang baru didunia depan. Bukan berarti masa lalu itu harus dibuang jauh-jauh. Masa lalu itu bisa menjadi kenangan yang tersimpan dalam memori otak kita.

Tidakkah kita memperhatikan orang-orang disekitar yang rela menunggu dan menghibur agar kita bangkit ? tidakkah kita menyadari banyak orang yang masih menyayangi kita dan dapat memberikan hal baru dalm kehidupan kita ..

"Bukankah kaca mata yang telah usang seharusnya diganti dengan yang baru?..."
"Tapi bukan berarti, kaca mata yang telah usang itu harus dibuang bukan ?! kamu bisa menyimpannya di dalam kotaknya kembali."

Karena kaca mata usang itu pernah memberikan warna dalam kehidupan kita yang sebelumnya, dan kacamata baru akan memperlihatkan dunia yang lebih nyata dan jelas ..
=)

Selasa, 20 April 2010

i am very scary about my future

Ahhh...Lega rasanya saat kita melepaskan sebuah perasaan yang terpendam dan menyesakkan dada. Sebuah perasaan senang, sedih, dan takut yang seharusnya hanya kita yang merasakannya. Namun perasaan ini akan lebih menyenangkan apabila kita membaginya dengan orang lain. Teman dekat, keluarga, sahabat, bahkan pacar. Tidak ada yang lebih melegakan apabila kita meluapkan sebuah perasaan itu. Ibaratkan kita sedang menyukai seseorang, perasaan suka yang sangat lama. Kita berusaha untuk menunjukkannya pada orang yang dituju, namun perasaan itu tak terbalaskan. Kita memang tak bisa memaksakan kehendak karena kita bukan Tuhan. Kita hanya manusia yang hanya bisa berencana dan mengharapkan sebuah kebahagiaan. Terlalu lama perasaan itu tersimpan, hingga kita sangat lelah dan memutuskan untuk menyerah. Menyerah disini ialah melepaskan perasaan itu dan membuka lembaran baru dengan perasaan lain. Sebenarnya kita hanya mencari sebuah kebahagiaan. kadang saat sesuatu yang kita rasa dapat membahagiakan, ternyata pada kenyataannya hal tersebut bukanlah kebahagiaan sejati. Itulah manusia yang tidak pernah puas akan nafsunya. Manusia diciptakan mempunyai rasa, akal, dan nafsu. Rasa ada dihati, akal terdapat di pikiran, dan nafsu yang menyelimuti diri. Entah nafsu jahat ataupun baik. Berbicara tentang sebuah rasa yang dibahas sejak tadi. Aku hanya ingin share perasaan pribadi. Saat ini aku merasakan takut yang luar biasa. How about my future ? Sungguh saat ini aku bingung. Di satu sisi, aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku dengan menjalani kehidupan ini secara lurus dan patuh akan rambu-rambunya. Disisi lain, ada sesuatu hal yang merasa terkekang di dalam diri, dan ingin menyerong sedikit. Di dunia ini hanya ada dua sisi. Hitam putih, Maju mundur, Atas bawah. Setiap orang pasti punya sisi baik dan buruk. Begitupun juga dengan hidupku. Apakah setiap orang sukses harus menjalani hidup ini secara lurus ? lulus kuliah, bekerja, menikah, punya keluarga, hingga akhirnya kita kembali pada sang khalik. Kita memang tak bisa menentang takdir. Aku hanya takut akan masa depanku. Entah akan bahagia atau bahkan malah sebaliknya. Aku hanya tak ingin mengecewakan semua orang ...

Aku adalah bagian dari kalian. Kita sama, manusia yang hanya mudah bermimpi dan berharap mimpi itu jadi kenyataan. Pada awalnya ada semangat membara yang muncul bagai pesawat jet yang melintasi langit-langit. Pesawat jet itu menerjang awan-awan. Tiba-tiba muncullah awan gelap dan menubruk pesawat jet tersebut. Kemudian, pesawat itu terhuyung dan hampir jatuh ke bumi. Pilot pesawat berusaha mengendalikan pesawat agar tidak terjun terhentak tanah. Sama halnya dengan semangat dalam hidup, naik-turun. Saat menghadapi cobaan yang lebih berat, semangat itu perlahan akan memudar. Memudar dan kemudian akan hilang. Kita tidak akan pernah tahu akhir dalam hidup ini. Kita selalu menghindar dari kondisi yang tidak mengeenakkan. Beberapa orang melarikan diri dari sebuah masalah. Takut mengahadapinya, takut masalah itu tak dapat terselesaikan. Intinya kita takut gagal! Kata orang, gagal itu adalah keberhasilan yang tertunda. Benarkah ? Pada tulisanku yang sebelumnya, saat seseoarang mengalami kegagalan, dia akan belajar untuk tidak gagal pada kesempatan berikutnya. Sebenarnya, kegagalan memberikan pelajaran yang berharga pada kita semua. Pada saat gagal, kita dapat merasakan sakit dan pahitnya. Mungkin paling pahit yang pernah kita rasakan. Setelah itu, kita kan berusaha bangkit, bangkit, dan bangkit dari keterpurukan. Perlahan, semangat yang tadinya memudar muncul kembali. Pilot yang berusaha mengendalikan pesawat jetnya itu, berhasil menaikkan pesawat kembali normal. Pesawat dapat terbang di atas hamparan daratan yang luasnya tiada terkira.

Kita memang tidak akan pernah tahu gambaran masa depan. Tapi kita bisa berimajinasi dalam mimpi. Bermimpilah selama kita masih bisa bermimpi. Dan jangan pernah takut untuk bermimpi yang tinggi. Karena dari mimpi itu, akan tercipta perasaan optimis dalam diri sehingga kita bersemangat menggapai mimpi yang masih menerawang jauh di alam bawah sadar. Ayo go go girls and boys !! bismilahirrohmanirrohim ...

Cheers up !!

Minggu, 18 April 2010

new game!

Hi guys! udah lama nih tak bersandang ke blog yang aneh ini. hihi..
Mao cerita ah.. beberapa hari yang lalu, gue maen ke kamar adek gue .. panggil aja D. Dia serius banget mandang kompi (komputer) yang ada di hadapannya. Lebih tepatnya sih bukan mandang doang, tapi dia sibuk menggerak-gerakkan mouse .. Pas gue deketin, ternyata ... dia buka situss Porno ! Eitz..eitz .. bukan deng ... Dia buka situs bernama www.looklet.com
What is it?? Gue tanya-tanyalah pada si D. Dia bilang looklet itu sebuah permainan anak cewek. Jaman dulu kita kenal maenan yang namanya "baju-bajuan". Itu waktu jaman SD. Eh, sekarang ternyata udah canggih banget. Maenan baju-bajuan itu berbentuk sebuah situs/website yang penampilannya udah keren banget. Kita hanya tinggal memilih modelnya, baju yang akan dipakai, aksesoris. semua sudah tersedia disana.

Tertarik dong gue untuk mencoba, akhirnya gue ikutan log-in ke situsnya. dan mulailah gue berkarya. Pas gue uplodin, ternyata banyak yang nge-love. Semakin banyak yang nge-love berarti desain kita oke. hehehe.. semenjak itu, gue jadi ketagihan buat maenan. Dan akhirnya gue dapet maenan baru. C'mon girls! follow it www.looklet.com

di coba ya...caranya gampang banget. Tinggal log-in secara free. abis itu, kita bisa langsung menuju halaman my page. Kalo mau bikin desainnya tinggal klik "create new look". kalo mau liyat karya orang lain tinggal pilih aja "looks" .. kalian juga bisa nge-love desain orang lain loh. Bahkan kalian bisa temenan sama orang luar dan dalam negeri.

Penasarankan seperti apa bentuknya.. ok check this out!

1. ini gue kasih judul back to earth, alasannya karena penuh dengan alam .



2.Kalo ini, gue kasih judul she is beautiful. orang item juga bisa cantikkan!



3. Ini banyak yang nge-love loh. gue juga sangat suka yang ini...



Iseng-iseng gue ngajak adek gue buat kompetisi. bikin lookletnya. terus kita share bareng-bareng. siapa yang paling banyak di love, dialah yang menang... ini hasil untuk kompetisi yang gue buat..


Selasa, 23 Maret 2010

Pacar Kontrak

Nia punya pacar, Danti baru aja jadian. Aku?? How about me?. Jomblo itu memang tidak mengenakkan. Rasanya hidup ku hampa. Seperti lagunya mas Ari Lasso. Setiap hari Nia dan Danti curhat tentang pacar mereka. Mulai dari kebiasaan nonton film, makan bareng, tukeran kado, dan sebagainya. Aku, apa yang aku bicarakan. Kebanyakan yang aku ceritakan tentang cowok-cowok keren yang aku taksir. Sedih banget rasanya mengharap yang tak pasti. Aku memang bukan cewek popular di kampus. Harap di maklumi karena aku adalah mahasiswi semester satu. Aku, Nia, dan Danti bersahabat sejak kecil. Rumah kami berdekatan. Bisa dibilang kami tetangga. Orang tua kami saling kenal dan keakraban selalu menyelimuti antara kami. Maka dari itu, hubungan kami sudah seperti saudara. Nia anak pertama dari tiga bersaudara, Danti dan aku ialah anak tunggal. Jadi wajar jika aku dan Danti masih manja. Namun, kami bertiga tidak satu universitas. Nia kuliah di Universitas Negeri di Depok jurusan psikologi. Sedangkan Danti dan aku sama-sama di terima di universitas Negeri yang terletak di Rawamangun. Walaupun jurusan kami berbeda, namun sama-sama satu tujuan. Yaitu menjadi seorang pengajar. Tetapi intensitas kami bertemu cukup sering karena kami tetangga. Yup, kembali kepada topik sebelumnya. Tidak mempunyai pacar itu membosankan. Setiap malam minggu tak ada yang menjemput, mengajak nonton, jalan-jalan. Dan lebih menyakitkannya lagi, kedua sahabat ku itu lebih beruntung dari pada aku. Mereka memiliki pacar yang tampan, tajir, dan juga baik. Beberapa kali, kedua sahabatku pernah berusaha mengenalkanku pada seorang cowok namun tak pernah ada yang membuat hatiku berdebar. Aku hanya menganggap mereka semua teman biasa. Teman yang biasa aku suruh-suruh. He..he..


“La, gue punya kenalan lagi ney, temennya Tody. Orangnya ganteng, baek pula. Kayaknya lo musti ketemu ama dia deh.” Seperti itulah contoh saat Nia menawarkanku calon-calon pacar. Belum bertemu wujudnya, sudah di bilang ganteng. Oiya, tody itu pacarnya Nia.


“Eitz La, gue juga punya temen. Namanya Ardi. Anak Ekonomi. Sekelas ama cowok gue. Kata cowok gue dia pinter banget. Ok banget tuy wat lo!” beda lagi halnya dengan Danti. Dia lebih antusias di banding Nia. Pinter? Ekonomi pula, nanti belum apa-apa sudah perhitungan lagi.


Keseharianku di kampus biasa saja. Dibilang aktif tidak terlalu. Aku tak ingin menonjolkan diri dulu. Aku masih ingin belajar adaptasi dengan lingkungan baru seperti mahasiswa lainnya. Di kelas aku mempunyai beberapa teman dekat. Diantaranya Sofi, Ani, wulan, Riky, dan Tedja. Dibanding yang lain, Tedja sedikit aneh. Dari namanya saja sudah aneh. Tedja. Tedjajana. Seperti lagu dangdut. Hehe. Anehnya bukan dari segi penampilan dan sifatnya, melainkan dari cara dia memperlakukanku. Aku merasa dia memberi perhatian lebih terhadapku. Bukannya ge-er, namun anak-anak yang lain juga berargumen demikian. Sejak awal masuk, dia terlihat caper (cari perhatian) dihadapanku.


“La, jangan-jangan tedjo naksir kali ama lu!” kata Nia seraya mengambil kacang dalam toples.


“Namanya tedja Ni, bukan Tedjo! Tedjo mah tukang bubur yang suka lewat di depan rumah kita kali.” Sahutku membenarkan Nia yang sepertinya lapar. Sampai-sampai salah menyebut nama. Mungkin dia sedang membayangkan buburnya mas Tedjo.


“Kalo tiba-tiba nanti Tedja nembak lo gimana la? Lo terima apa gak? Secara lo kan juga lagi jomblo.”


Benar juga apa yang di ungkapkan Danti. Jika saja suatu saat Tedja menyatakan perasaannya terhadapku. Aku harus memikirkan hal terburuknya. Selama ini, dia teman yang baik dan perhatian. Bahkan di depanku, dia tak pernah sekalipun menampakkan wajah kesalnya. Padahal berulang kali aku selalu memarahinya karena kesalahanya.


Pembicaraan Nia, aku, dan Danti benar-benar terjadi. Selang beberapa minggu, saat bermain di rumah Sofi, Tedja dan teman-teman lain telah menyusun rencana untuk menembakku. Singkat namun sangat membekas. Saat kami membentuk lingkaran. Dia memainkan pesan berantai. Orang pertama adalah dia, dan yang terakhir ialah aku. Dia membisikkan kalimat “Aku suka kamu, mau gak jadi pacarku?” kepada anak-anak lain hingga akhirnya sampai ke telingaku. Jawaban sulit menurutku. Dan aku butuh waktu untuk menjawabnya.


“Dia bener-bener nembak gue!” ku menceritakan kejadian kemarin kepada Nia dan Danti.


“Tuy kan, apa gue bilang. Trus lo jawab apa?" Danti bertanya dengan penuh penasaran.


“Ya blum gue jawab, gue butuh waktu dua hari mulai dari sekarang. Menurut lo berdua gimana?” tanyaku penuh kebimbangan dan kebingungan.


“Gue punya ide! Tapi terserah lo mo nerima ide gue ato gak!gue Cuma nyaranin.”


Nia memberikan saran, agar aku menerima Tedja jadi pacar, namun hanya dalam batas dua bulan. Seperti di kontrak. Memang terkesan jahat, namun jika aku menolaknya pun aku tak tega. Nia memberikan kebebasan padaku dalam waktu dua bulan itu untuk menjalankan selayaknya pacaran. Kemudian selanjutnya setelah itu, kembali pada diriku. Aku menerima saran Nia.


Lusa, aku memberikan jawaban itu. Aku menerima Tedja sebagai pacarku. Banyak anak kelas yang tidak percaya. Mereka banyak yang berkata aku tak cocok dengan Tedja. Aku yang manis, kalem tak banyak bertingkah jadian dengan Tedja yang begajulan, jorok, dan pemarah. Namun itu semua tak kuhiraukan. I just try it! Seminggu kami lalui dengan indah-indahnya. Tedja selalu berkata


“Aku akan jadi yang terbaik buat kamu. Semua orang pasti punya banyak kekurangan La, tapi kalo kita bersyukur dengan apa yang kita dapat pasti semua akan mudah kita lalui.”


Di sisi perilakunya yang garang, dia memilki sisi yang romantis. Dia memang tidak pandai menyusun kata-kata. Namun, dia lakukan itu dengan perbuatan. Waktu kami sebulanan, dia memberikanku seikat mawar yang jumlahnya sama dengan tanggal jadian kami. Dia sering membuat surprise yang membuat aku tak percaya. Begitu besarnya perhatiannya padaku, namun aku masih bimbang dengan perasaanku. Kadang-kadang aku sayang, namun kadang aku tak perduli dengan apa yang dilakukannya. Sebulan lebih seminggu telah kami lewati bersama. Namun perasaan itu belum muncul juga. Aku hanya takjub dengan keromantisannya, namun tak pernah aku mencintainya.


“Gila lo La, dia sebegitu romantisnya, tapi lo blum ngerasain apa-apa?! Kalo gue jadi lo. Gue bangga-banggain tuh cowok gue!! Emang sih dia gak ganteng kayak cowok gue, tapi dari yang gue lihat. Dia sayang and perhatian banget ama lo La!” Nia menasihatiku seperti aku adalah anak tirinya.


“Tapikan itu lo Ni!! Gue kan beda ama lo! Gue ajah bingung ama perasaan gue ndiri. Ini semua salah lo Ni! Bentar lagi dua bulan. Perjanjian kitakan setelah dua bulan gue belum merasakan apa-apa, gue bakal mutusin dia. Tapi sekarang gue malah bingung. Gue jahat banget dong kalo gue mutusin dia tanpa sebab.”


“Kok lo jadi nyalahin gue? Guekan cuman ngasih saran!lo tuh yang plin-plan. Dikasih saran dikit langsung nerima aja. Sekarang lo malah nyalahin gue! Guekan mau yang terbaik wat lo La!” Nia begitu tersinggung hingga akhirnya dia pulang kerumahnya dan meninggalkanku sendiri di kamar.


Seminggu lagi. Aku berusaha menyusun kata-kata agar tak terlalu menyakitkan Tedja. Apa aku harus membuatnya ilfeel biar dia yang memutuskanku? Namun, bagaimana caranya? Aku masih diem-dieman dengan Nia. Belakangan ini kami jarang bermain bersama. Sekarang hanya Danti teman curhatku satu-satunya. Namun Danti tak sebrilian Nia yang punya segudang ide. Danti terlalu polos. Aku tak bisa mengandalkannya. Apa yang harus aku lakukan?


Seminggu telah berlalu. Tibalah saatnya hari ini aku melakukan tindakan. Aku memutuskan Tedja dengan caraku sendiri. Yaitu berkata jujur. Walaupun menyakitkan, namun ini demi kebaikan aku dengannya. Kumulai bercerita dari awal alasan aku menerimanya hingga tak kurasakan perasaan sayang itu terhadapnya. Hingga ujungnya aku meminta kami berpisah hari ini. Setelah mendengar pernyataan itu dariku, terlihat kekecewaan di wajahnya.


“Kenapa la?lo tega lakuin ini ke gue!gue selalu berusaha jadi yang terbaik wat lo! Apa karna gue gak ganteng La? Gue gak tajir? Gue terima keputusan lo. Tapi satu hal yang harus lo inget. Di dunia ini gak ada manusia yang sempurna. Lo mau bentuk cowok lo sebagus apapun pasti dia punya kekurangan!!” Tedja berbalik dan pergi meninggalkanku. Kulihat punggungya dari belakang semakin menjauh dan menghilang.


Seminggu kemudian, aku baru merasakan kehilangan yang begitu dalam. Kehilangan sahabat dan orang yang sempat mengisi hari-hariku. Setelah instropeksi diri. Kurasa aku yang salah, selama ini aku menginginkan pacar yang serba sempurna. Maka dari itu, aku terlalu pemilih dalam mencari pasangan. Mungkin aku tak menyadari perasaan ku terhadap Tedja, sebenarnya perasaan itu ada, namun aku menutupinya dengan melihat kekurangan Tedja sehingga aku ilfeel terhadapnya. Setelah kuberpisah dengannya, aku belajar banyak darinya. Tak ada seorangpun yang sempurna di muka bumi ini. Dan aku sadar, dirikupun tak sempurna. Tuhan menciptakan ketidaksempurnaan agar kita terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Aku berbesar hati untuk meminta maaf kepada Nia, sahabatku. Aku tahu, dia hanya ingin yang terbaik buatku. Sekarang kami berbaikan kembali. Tapi sampai sekarang aku masih menunggu maaf dari Tedja. Entah sampai kapan dia membenciku. Namun, aku tahu sekarang, bahwa perasaan seseorang tidak bisa di beli dengan materi, fisik, dan perilaku. Semua itu terwujud karena adanya hati yang tulus. Terimakasih Tedja, karena kamu sempat menjadi pacar kontrak ku dan mengajarkan aku sesuatu hal yang berharga dalam hidupku.

-The end-

Cuma Seceng a.k Seribu Rupiah

“Ma, ongkos fitri mana? Aku telat ney mah!!” teriakanku menggaung di seluruh ruangan rumah.


“Duh, sabar dong, mama lagi nyari seribuan ney.” Jawab mama seraya mengeluarkan seisi dompetnya di kamar.


“Duh ma, seceng doang, udahlah jebanan aja sini. Ntar aku ketinggalan bis nih. Dah mama, assalamualaikum.” Kusalami mama, kucium kedua pipinya dan bergegas berangkat ke sekolah.


Di perjalanan, aku mendapatkan bus yang cukup padat penumpangnya. Yah, setiap hari aku harus berjubel-jubelan dengan penumpang lain. Walaupun posisiku tidak nyaman untuk berdiri, namun aku harus memaksakannya agar terasa nyaman. Seperti biasa, kondektur bus menariki bayaran dari satu penumpang ke penumpang lain. Untuk menaiki bus hanya mengelurkan dua ribu rupiah saja untuk sampai ke semua tempat tujuan. Namun hari ini aku sedang sial. Di dompetku tidak ada recehan. Aku baru ingat, tadi sewaktu ingin berangkat sekolah, mama memberiku uang sepuluh ribuan. Dan di dompetku hanya ada lima puluh ribuan. Aku malas menerima kembalian dari kondektur. Biasanya, ia memberikan uang yang lusuh dan lecek. Malah kadang-kadang robek. Karena kepepet, terpaksa kuharus merelakan sepuluh ribuanku di tukar dengan uang seribuan. Sesampainya di sekolah, kulihat pintu gerbang hampir saja di tutup oleh pak Amin (satpam sekolah).


“TUNGGU!!!!!...... PAK JANGAN DITUTUP” teriakku dari kejauhan sambil berlari menuju gerbang yang lima sentimeter lagi akan rapat.


“Kamu lagi?? Tiap hari terlambat terus! Kali ini kamu gak saya ijinkan masuk.” Bentak pak Amin yang repot mengunci pagar dari dalam sekolah karena di teriaki anak-anak lain yang terlambat pula sepertiku.


“Yah bapak. Duh, tolong bukain dong pak. Tadi tuh mama saya sibuk nyari uang secengan buat ongkos saya!” tiba-tiba anak-anak lain serempak menatapku dan kemudian gelak tawa memekakkan pagi yang cerah ini.


Jelas aja seluruh anak tertawa. Alasanku tidak masuk di akal. Anak-anak lain ada yang beralasan macet, kendaraanya mogok di jalan, kesiangan, dan sebagainya. Dan aku? Terlambat hanya gara-gara uang seribuan alias seceng. Setelah berhasil merayu pak Amin dan diperbolehkan masuk kelas, hatiku lega karena tidak di pulangkan kepala sekolah. Walaupun di kelas, bu Risty, guru Bahasa Indonesiaku, menugasi untuk membuat karangan sebanyak empat lembar kertas folio. Paling tidak masih ada keberuntungan untuk mengikuti pelajaran lain.

* * *

Sepulang sekolah, aku dan teman-teman berencana mencuci mata di mal. Aku, Loli, Danu, dan Echa bersahabat sejak SMP. Dan sekarang kami dipertemukan kembali di bangku SMA. Danu memang satu-satunya laki-laki di antara kami. Namun, dia memiliki pribadi yang asyik, gokil, dan pede abis. Dan mungkin kami tidak memandangnya lagi sebagai laki-laki tampan. Tapi kami bertiga menjulukinya si “Konyol gak jelas”. Di mal kami menghabiskan waktu untuk bersenang-senang di timezone, poto box, dan lain-lain kebiasaan anak-anak SMA. Tak kuduga, di dompetku hanya tinggal selembar dua puluh ribu dan lima lembar seribuan. Sengaja aku menyisihkan lima ribuan itu untuk ongkos pulang. Dan dua puluh ribuannya aku gunakan untuk makan di Solaria. Setelah puas mengobrol di Solaria kami bergegas pulang kerumah masing-masing. Kami berempat berpisah di parkiran. Aku menuju terminal bus yang berada di seberang jalan. Akhirnya aku bisa dapat tempat duduk di pojok. Di sebelah kananku duduk seorang ibu yang usianya sudah lumayan tua. Bisa di bilang seusia nenekku. Ku palingkan wajahku menghadap langit-langit yang telah menampakkan sinar orangenya.


Colekkan kondektur membangunkanku dari tidur. Ku sempat tertidur pulas. Ku berikan dua ribuan padanya. Dengan wajah masih mengantuk ku tengok sebelah kananku. Ternyata telah berganti orang menjadi seorang bapak-bapak mengenakan pakaian dinas. Orang-orang yang berdiripun tidak sesesak seperti pagi tadi. Ku eratkan lagi tas yang telah hampir menggelantung jatuh. Kutatap dari balik kaca bus gemerlapnya kota Jakarta di malam hari. Malam hari saja kota ini masih terlihat padat. Banyak orang yang menunggu angkutan di halte. Macetnya jalan raya di akibatkan salah satunya oleh pedagang makanan yang padat berjualan di pinggir jalan. Akibatnya, lahan jalan semakin menyempit, sehingga menimbulkan kemacetan di sepanjang jalan. Aku juga tidak sepenuhnya menyalahkan pedagang-pedangang tersebut. Di satu sisi, mereka juga membutuhkan lahan pekerjaan untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Tiba-tiba aku terkejut karena colekkan seseorang. Kupikir kondektur yang meminta bayaran lagi. Tapi tak mungkin. Kutengokkan wajahku kearah orang yang mencolekku. Ternyata dia seorang pengamen cilik yang meminta recehan. Karena tak ada receh, ku berikan uang seribuan kepadanya. Wajahnya memancarkan kesenangan yang tiada terkira. Dan terucap dari bibirnya yang mungil.


“Terimakasih banyak ya kak, aku bisa makan nih. Semoga kakak selamat sampai tujuan, sekali lagi makasih.”


Kemudian anak itu berlari turun dari bus. Bagiku, itu hanya uang seribuan. Namun baginya kurasa ia seperti mendapatkan lima puluh ribuan. Begitu berartinya uang seribuan itu untuknya. Aku yang kadang-kadang sering meremehkan seribuan karena jumlahnya yang kecil. Di zaman sekarang apa yang bisa kubeli dari seribuan. Tapi bagi anak itu, seribu saja sudah cukup untuk mengisi perutnya yang kosong. Anak itu telah mengingatkanku betapa pentingnya seribu rupiah. Tanpa seribu, mungkin tak akan menjadi sepuluh ribu, dua puluh ribu, bahkan satu milyar. Mulai sekarang kuharus lebih menghargai uang walaupun itu hanya seceng alias seribu rupiah. Dan aku tersadar bahwa aku telah sampai di halte tujuan.


The end