Kamis, 14 Januari 2010

emansipasi zaman sekarang!

Perempuan, sering dianggap sebagai mahluk kedua setelah laki-laki. Mereka yang lemah bahkan dapat tertindas oleh keperkasaan dan kuasa laki-laki yang kuat. Zaman dahulu, kita mengenal ibu Kartini yang berjuang demi kebebasan hak berbicara dan bertindak bagi perempuan. Pengorbanan untuk mendapatkan sebuah hak. Sekarang hak-hak tersebut telah digenggam oleh perempuan di dunia. Namun sayangnya, hak-hak yang seharusnya digunakan untuk kepentingan menuju jalan kebenaran, berubah menjadi sesuatu kekuatan untuk menjadi pribadi yang sangar. Banyak kasus pornografi yang ditayangkan di televisi. Perempuan-perempuan tersebut memperlihatkan aurat yang seharusnya mereka tutupi dan jaga. Saat teguran menyambar mereka, mereka hanya berkutit pada kata ”emansipasi wanita/perempuan”. Layakkah emansipasi wanita tersebut menjadi alasan untuk pembelaan diri bagi mereka yang salah?

Selain itu, saya pernah menonton salah satu infotainment di salah satu statiun televisi swasta. Infotainment tersebut menayangkan kisah seorang selebritis yang heboh dengan berita perceraiannya. Disebutkan bahwa mereka telah menjalin hubungan rumah tangga selama belasan tahun, tiba-tiba dikejutkan dengan keputusan cerai. Tanda-tanda perceraian dipicu karena sang perempuan ketahuan selingkuh dengan seorang pengusaha kaya raya. Namun sang perempuan mengelak dengan alasan sang suami terlalu keras dan mengekang. Untuk itu, dia (seleb perempuan) memutuskan untuk mencari pasangan yang lebih baik.Lagi pula, untuk penghasilan pekerjaan yang mereka dapat, seleb perempuan lebih layak menjadi kepala rumah tangga karena penghasilannya lebih besar dari sang suami. Hal itu yang membuat sang istri jauh lebih berkuasa dari suaminya. Hal tersebut juga yang membuat sang istri berani untuk selingkuh dibelakang suaminya karena menganggap kedudukan nya lebih tinggi dinilai dari materi dari sang suami Apakah emansipasi menghalalkan segala cara dan bahkan bisa lepas dari pilar-plar ajaran islam? Islam mengajarkan untuk menghormati sang suami, menjaga amanah yang dipercayakan suami kepadanya. Mengapa ajaran-ajaran itu seraya ditinggalkan begitu saja. Dan dianggap hanya pikiran kolot dan terbelakang. Padahal, ajaran-ajaran terdahulu lebih sopan dibandingkan ajaran-ajaran sekarang yang telah dipengaruhi oleh modernisasi.

Seharusnya emansipasi itu dijaga maknanya oleh kita yang telah merasakan hal tersebut. Jangan sampai perjuangan para pejuang zaman dahulu disia-siakan begitu saja. Jangan sampai hak-hak seperti ini ditarik kembali karena semakin meresahkan. Karena belum tentu kita mampu untuk mendapatkannya kembali. Semoga sebagai seorang perempuan kita mampu menggunakan hak-hak tersebut untuk hal yang lebih berguna. Memajukan bangsa yang moralnya semakin mengalami kebobrokan. (putri harisstyaningtias).

1 komentar:

terimakasih sudah mampir di blog saya :)