Sabtu, 02 Januari 2010

ladyna (part 1)

Pertama kali bertemu kamu, yang aku ingat hanya senyum simpul. Cowok manis yang duduk paling belakang pojokan kelas. sebelumnya, kamu tak pernah menyapa dan mengajakku bicara. Hingga suatu ketika, kamu menegurku. Aku malu. Aku panas dingin. Padahal kamu hanya ingin meminjam tipe-x padaku. Mungkin karena belum terbiasa. Kalo kata orang, tak kenal maka tak sayang.

Sepulang sekolah, kamu keluar terlebih dahulu dari kelas. Aku melihatmu berada di lapangan belakang sekolah. Kamu berkumpul dengan tim sepakbolamu. Aku menonton permainanmu dari kejauhan. Kamu begitu antusias menggiring bola menuju gawang. tiba-tiba "GOOOOOLLLLL......"
sorak sorai penonton menggaung di udara. Aku hanya bisa ikut bertepuk tangan. Aku akui kamu hebat dalam bidangmu. Namun, mengapa di kelas kamu tampak pasif. Tak pernah sekalipun, kamu mengalihkan perhatianmu pada gurumu. Mungkin aneh rasanya, aku mengenalmu lebih dari yang kamu tahu. Sepulang bermain bola, kamu akan menuju parkiran, mencari tiger kesayanganmu. menaikinya lalu pulang dan hilang dari pandanganku. Setelah itu, kamu tak pernah terlihat lagi hingga esok hari.

***

Pagi itu, tiba-tiba kamu menghampiriku. Kamu menanyakan bahwa sudahkah aku mengerjakan PR ku. Aku mengangguk gugup. Kamu memintaku untuk meminjamkan buku matematika padamu. Walaupun rasanya pemaksaan, namun aku mnyerahkan dengan hati lapang. Aku senang bisa membantumu walaupun aku tahu cara ini salah. Setelah itu, kamu mengembalikan bukunya padaku. Kamu mengucapkan terimakasih dan aku hanya tersenyum.

Jam istirahat, kamu makan di meja depan kantin berkumpul dengan teman-temanmu. Lebih tepatnya Geng sekolahmu. Kamu memergokiku melirikmu. Aku salting, pura-pura melirik dan memandang nasi goreng di depanku.

to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah mampir di blog saya :)