Minggu, 18 Juli 2010

Kamu sang bintang utama

Beberapa hari yang lalu, tepatnya semester ini. Gue diminta sama salah satu dosen matakuliah pilihan untuk buat film, Lebih tepatnya film kesehatan. Berhubung tugas UAS, makanya kelompok gue semangat banget untuk menyelesaikan film itu. Awalnya banyak banget kendala yang kita hadapi. Mulai dari cuaca yang gak mendukung, salah satu personil kelompok yang sakit, sampai masalah tempat syuting yang nge-bingungin. Tapi akhirnya film itu dapat kami rampungkan tepat waktu. Waktu bikin film itu, gue sempet membayangkan sulitnya menjadi aktor dan aktris. Gue salut banget sama mereka-mereka yang sering tampil di film-film layar lebar. Jangankan bintang film, bintang sinetron stripping aja udah luar biasa. kenapa luar biasa? mereka bisa berakting sempurna, melawan mood yang buruk untuk menghadapi sebuah tuntutan itu memang sulit. Pada saat seorang aktor sedang mengalami ke-bete-an, tapi dia dituntut untuk berakting senang, otomatis ia akan tetap melakukan peran yang diarahkan oleh sutradara. Menurut gue itu hal yang luar biasa.

Memang sih semua profesi punya kelebihan dan kelemahan. Semua yang hidup didunia juga mempunyai keterbatasan. Tapi ya itulah, jika dilihat dari dua sisi yang berbeda, hidup yang kita jalani ini emang ada gampang dan susahnya. Semua kondisi yang kita hadapi punya risiko yang berbeda-beda. Beberapa orang berlomba-lomba mengadu peran untuk menjadi bintang utama dalam sebuah film atau sinetron. Sama halnya dengan gue, hampir semua orang ingin menjadi sorotan, ingin menjadi pusat perhatian. Tentu saja pusat perhatian yang mempunyai citra positif. Ada beberapa yang mencoba mendekati sang produser maupun sutradara untuk dapat memegang sang peran utama.

Sebenarnya, tanpa kita sadari, kita telah menjadi bintang utama dalam kehidupan kita sendiri. Tuhan lah yang menjadi Sutradara sekaligus produsernya. seperti lagunya nicky astria yang berjduul 'panggung sandiwara' .
"dunia ini panggung sandiwara...." memang benar adanya, dunia ini hanyalah panggung sandiwara dimana manusia yang memainkan perannya. Bak sebuah film dalam kehidupan, kita juga mengenal peran antagonis dan peran baik. Manusia yang memiliki peran antagonis memiliki sifat yang mudah marah, gampang iri dan dengki, berpikir negatif, bahkan bisa menyakiti lawan mainnya. Sedangkan manusia yang memiliki peran baik dikenal penyabar, tawakkal, pengertian, dan mengalah pada sang peran antagonis. Hidup kita begitulah adanya bukan??

Seperti manusia yang ingin menjadi bintang utama dalam sebuah film, kita akan mendekati sang sutradara, mengambil hati dan sebagainya, begitu juga dengan dunia, untuk disayang oleh sang khalik tentu kita harus menarik perhatiannya dengan menjalani kewajiban dan menjauhi larangan. Bagi mereka yang tidak dapat melakukan hal tersebut maka Tuhan juga memiliki pertimbangan sendiri untuk tidak memilih mereka. Maka berlomba-lombalah kita dalam mengambil hati Allah swt, tentu saja dengan keikhlasan dan murni menjalankannya sebagai manusia yang merindukan kasih sayang Tuhan.

Gue cuman ingin berbagi bahwa sebenarnya kita bisa menciptakan dan memilih citra sendiri dalam kehidupan kita. Mau jadi seseorang yang memiliki peran antagonis ataupun seseorang yang memiliki peran baik? Gue juga sedang memotivasi diri untuk memperebutkan gelar aktris terbaik dalam life award di akhir dunia nanti ..

semangat juga ya kawan. Do the best. And move on..

3 komentar:

  1. perencanaan hidup untuk mendapatkan hasil terbaik untuk mencapai " life award "
    bak proposal film yang harus disiapkan untuk cerita di dalamnya,,,buat proposal film kita dari sekarang untuk diputar film kehidupan kita pada acara LIFE AWARD kelak nanti.
    keren put..

    BalasHapus
  2. wahh maksih jang, kata2 lu juga kereeeen dehhh hehe..thanks2..

    BalasHapus

terimakasih sudah mampir di blog saya :)