Rabu, 24 Februari 2010

From Zero (NOL)

Kalian pernah merasa tidak di anggap? teman, sahabat, bahkan keluarga meremehkan kemampuan yang kita miliki? Dianggap tidak berkompeten di bidang apapun. Hal itu terjadi karena kita belum jadi siapa-siapa. Coba lihat kalangan artis, kalangan pejabat, kalangan orang pintar, kalangan seni, kalangan penulis, dan kalangan lain yang telah memilih diri mereka menjadi apa. Kalangan tersebut dikenal, dihormati, dibanggakan atas kemampuan mereka sendiri. Seseorang akan dianggap ada kehadirannya apabila telah memiliki sesuatu hal yang patut dibanggakan. Entah harta, wibawa, jabatan, pekerjaan, dan keahlian.

Orang lain hanya melihat kita setelah kita menjadi orang hebat. Tetapi apakah mereka melihat prosesnya? Seorang presiden pun memulai karirnya pasti dari bawah. dari NOL. Mulai dari belajar ditingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga masuk ke perguruan tinggi. Hingga akhirnya kita mengenal sosok beliau sebagai seorang Presiden. Dokter, juga merintis karirnya dari NOL. Belajar 5-7 tahun untuk menyandang gelar sebagai dokter, yang akhirnya profesi ini sangat dimuliakan oleh orang banyak. Bahkan jurusan kedokteran di berbagai universitas banyak diminati. Aktor/ Aktris, harus beberapa kali ikut casting film untuk bisa menjadi pemain utama di sebuah judul film ataupun sinetron, sehingga nama dan wajah mereka di kenal masyarakat.

Saya yakin, semua orang harus memulai dari bawah. Dari seseorang yang bodoh, lemah, tidak berpendirian, tidak kaya, tidak pandai berbahasa bisa menjadi orang hebat! Semua butuh proses, semua butuh belajar. In this world nothing is imposible, right? Mungkin nasib juga bermain peran disini. Ada orang pintar namun ternyata tidak sukses dalam bidang pekerjaannya karena tidak memiliki keahlian bekerja. Sebaliknya, ada orang yang tidak begitu pandai, namun karena memiliki banyak teman, kerabat, dia dapat mudah sekali mendapatkan pekerjaan dan mudah beradaptasi dengan pekerjaan tersebut sehingga akhirnya bisa di bilang sukses. Saya pernah membaca sebuah ayat Al-Quran yang berbunyi "Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga kaum itu mau merubah keadaanya sendiri". Maksud ayat disini ialah, nasib seseorang, bisa di rubah apabila dari dalam diri kita, berniat atau mau mengubah nasib itu sendiri. Misalnya saja, orang yang tidak pintar dalam bidang matematika untuk bisa menjadi master matematika haruslah mau belajar, bekerja keras, dan berdoa untuk dapat menjadi seorang yang pandai matematika. Oleh karena itulah, disini kita di tuntut juga untuk mau bergerak, bukan hanya memimpikan sesuatu tanpa di barengi dengan usaha. Kita boleh saja bermimpi yang tinggi karena mimpi itu ialah kunci dari kesuksesan. Jika mimpi itu ingin terwujud, tentu saja kita harus menggapainya bukan? Menggapai mimpi itu tidaklah mudah, butuh perjuangan. Kita akan merasakan kerasnya kerikil, jatuh bangunnya dalam sebuah perjalanan menuju mimpi itu. Hal itu wajar, seseorang oleh Allah swt di beri nikmat yang beragam, entah nikmat rejeki, nikmat iman, nikmat sehat. Disamping itu, kita juga di berikan ujian. Anggaplah untuk menggapai mimpi itu, kita sedang di Uji oleh-Nya. Seberapa besar, kuat, tekad dan niat kita untuk menggapai mimpi itu.

Teman, lihatlah orang-orang di sekeliling kita. Bukan hanya kita yang merasa di remehkan, bukan hanya kita yang merasa tidak dianggap. Ada banyak orang yang mungkin nasibnya sama seperti kita. Hanya kita tidak mengetahuinya saja. Jangan pernah merasa putus asa. Saya juga sedang belajar untuk tidak menjadi orang mudah berputus asa. Saya juga sedang belajar untuk berusaha. Dan saya akan terus belajar untuk bisa menjadi orang yang punya mimpi dan menggapai mimpi itu. Ingat, semua dimulai dari NOL ..

salam sayang :)) sukses selalu ..

3 komentar:

  1. menurut gue jg hrs ada yg namanya kesempatan dr org lain,tanpa adanya kesempatan yg d berikan tidak akan ada yg namanya kesuksesan untuk kita...dan akan selalu ada diskriminasi

    BalasHapus
  2. @anonim : iyah bener kesempatan dr org lain penting juga, oleh karena itu, supaya org lain bisa bri kita kesempatan, kita harus meyakinkan mereka kalo kita bisa! yaa..dengan cara usaha. iya kan teman?

    BalasHapus
  3. iya put....bener bgt,slm usaha kita terus lakukan ,ga da yg ga mungkin...karena dr 100%usaha kita,ada 100% jg kebarhasilannya..hehehe

    BalasHapus

terimakasih sudah mampir di blog saya :)