Kamis, 18 Februari 2010

Ladyna (part 6)

Hari ini adalah hari kamis, dimana kelasku mengikuti jadwal olahraga bersama bu Gladis. Walaupun seorang wanita, Bu Gladis termasuk guru yang hiperaktif, tangguh, berwibawa seperti laki-laki. Ia besar dalam keluarga militer, ayahnya yang seorang tentara menuntutnya untuk selalu disiplin. Begitupun dengan kami siswa-siswanya, beliau menuntut kami agar selalu tepat waktu. Ia paling tidak suka dengan keterlambatan. Jika ada anak muridnya yang terlambat, dan sudah diberi toleransi, ia tak segan untuk menghukum anak muridnya tersebut untuk lari keliling lapangan. Katanya sekalian olahraga, candanya disela-sela kegiatan olahraga.

Tak terasa, sudah 3 tahun Bu Gladis mengajarku dan teman-teman yang lain. Dan sekarang adalah minggu terakhir dimana kami bertemu pelajaran olahraga. Rindu saat awal masuk sekolah. Menjadi seorang murid baru tidaklah mudah, harus mampu beradaptasi dengan orang-orang baru yang beda karakteristik dan sifatnya. Tak menyangka juga selama 3 tahun aku sekelas denganmu, Asta! Jadi inget saat pertama kali berkenalan denganmu. Kamu pasif, lebih banyak diam. Dan tak mudah menebar senyum, apalagi denganku. Kamu sombong sekali, pikirku saat itu. Malah aku menyangka, kamu memmbenciku, karena selalu ketus saat bicara denganku. Sekarang, kamu sudah lebih bisa membaur dan lebih gaul dari aku. Kamu ikut ekskul Futsal dan paskibra. Setiap upacara hari senin, aku sering berdecak kagum saat kamu melangkahkan kaki menghantarkan bendera menuju tiangnya. Dan kamu beserta dua orang temanmu mengibarkannya. Aku selalu bangga denganmu Asta.

* * *

Setelah pelajaran olahraga, dilanjutkan dengan belajar agama. Sekolah ini termasuk sekolah negeri, jadi tak heran jika berbagai macam agama bisa berada disini. Dan guru-guru selalu mengajarkan kami untuk saling bertoleransi. Biasanya, saat pelajaran agama islam, yang muslim tetap di kelas, sedangkan yang non-muslim boleh dipersilahkan keluar, karena jadwal kebaktian mereka bisa diluar jam sekolah. Di kelasku, murid yang non-muslim hanya ada 10 orang yaitu Shinta, Diaz, Temmi, Nandar, Nanang, Milky, Bondan, Sarah, Dina dan kamu. Iya kamu, Asta. Kamu dan aku memang banyak kesamaan, suka jalan-jalan, suka makan, suka jahil walaupun lebih jahilan kamu, suka ketawa tapi lebih keras tawaku, dan satu hal yang beda, satu hal yang buatku untuk berpikir berulang kali menerima pernyataan cintamu semenjak kelas dua. Hal itu memang lebih besifat personal dan menyangkut prinsip. iya Agama!

Ayahku seorang Haji dan orang yang cukup diteladani di lingkunganku. Dan tak mungkin aku mempunyai pacar seorang non-muslim. Walaupun begitu, aku tetap menghormati agamamu. Sakit memang kalo dipikir, aku menyayangimu, kamu menyayangiku, namun hal ini tak dapat dipersatukan. Aku berusaha menahan tangisku untuk tetap menolakmu. Untuk yang kesekian kali. Kamupun tak bosan menunjukkan keseriusan perasaanmu padaku. Lagumu, yang kamu nyanyikan kemarin. Aku sudah tahu. Tahu kelanjutan liriknya.


".............................................
Aku yang kan mencintaimu,
aku yang kan slalu mendampingimu,
bila butuh cahaya tuk menerangimu,

..........................

Pilihlah aku... "

Itu lagu sheila on 7. Grup musik kebangganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah mampir di blog saya :)